Baca Juga
Johanes, pria berusia 60 tahun itu kini tengah menelan pil pahit. Dia digugat Jessica, anaknya sendiri. Bersama suaminya, Jessica menggugat sang ayah hingga Rp 10 miliar. Masalah dipicu akibat sengketa lahan.
Kasus ini ironis. Johanes selama ini sudah banting tulang agar putrinya mampu bersekolah di luar negeri. Namun, keadaannya berbalik. Seolah memelihara anak macan, Johanes sedang diterkam.
Jessica dan suaminya bernama Robert, melaporkan Johanes dengan tuduhan penggelapan sertifikat. Hingga akhirnya Johanes duduk di Pengadilan Negeri Jakarta Utara sebagai terdakwa. Raut wajah ayah sekaligus mertua bagi pasangan itu terlihat lemas. Merasa tindakan kepadanya di luar nalar.
"Saya dipidanakan mereka karena kasus penggelapan Sertifikat Hak Milik (SHM), padahal SHM tersebut masih ada di saya dan akan saya wariskan nanti ke Jessica (anaknya)," ujar Johanes usai sidang, Kamis kemarin.
"Saya sangat menyesal ketika Robert dan Jessica berbuat seperti itu kepada saya, toh kalau saya sudah meninggal semuanya itu akan saya wariskan kepada Jessica. Selama ini saya memercayai Jessica dan Robert untuk mengurus perusahaan keluarga yang saya dirikan sejak lama," tambahnya.
Johanes dipolisikan anaknya sendiri atas tuduhan penggelapan Sertifikat Hak Milik (SHM) berupa pabrik dan ruko senilai Rp 4 miliar. Padahal Jika Jessica membutuhkan pabrik dan ruko saat ini, Johanes mengaku tak segan-segan akan memberikannya. Tetapi, jika mereka mempunyai etika baik.
"Kalau mereka minta baik-baik akan saya kasih, saya juga tidak mau kasusnya sampai meja hijau seperti sekarang," ujar Johanes dengan nada penyesalan.
Padahal sebelumnya, di mata Johanes kedua pelapor merupakan anak patuh hingga bikin luluh orang tua. Itu sebabnya, dia memercayakan kepada keduanya untuk mengurus perusahaan keluarga.
Tak dinyana, seakan tak tahu terima kasih, keduanya malah balik menuntut. "Mereka berdua ini baik dan patuh, makanya saya percayakan mereka untuk memegang perusahaan keluarga, tapi kok balasan mereka malah seperti ini kepada saya," ungkapnya.
Selama persidangan berlangsung, tak jarang Johanes meneteskan air mata ketika menceritakan kronologi kasusnya yang berujung pada kursi pesakitan. "Jessica dari kecil saya rawat, dia anaknya sangat patuh dan baik. Tidak tahu apa yang ada di dalam benaknya hingga tega seperti ini," ucapnya lirih.
Johanes bahkan tak percaya anak dia sekolahkan dengan jerih payah malah tega membuatnya berurusan dengan hukum.
"Saya sekolahkan mereka hingga menjadi sarjana, sampai Robert saya sekolahkan ke Malaysia tapi malah begini jadinya benar-benar tidak terduga sebelumnya," curhat Johanes.
Tidak hanya persoalan sengketa SHM tersebut, anak dan menantunya juga menginginkan aset lahan dan pabrik dengan luas ribuan meter persegi di Tangerang milik Johanes.
Dia mengakui sejak berkasus dengan anak dan menantunya itu, komunikasi mereka terputus. "Saya hanya mau hubungan dengan keluarga kembali bersatu dan jangan mempermasalahkan harta saja, semoga semua bisa diselesaikan dengan baik-baik," tutup Johanes.
Sementara itu, kuasa hukum Johanes, Rio Andre Siahan mengungkapkan jika kondisi psikis kliennya begitu terguncang. "Kondisi pak Johanes setelah pembacaan tuntutan perkara pada sidang sebelumnya sangat shock, mana ada sih orang tua yang mau masuk penjara hanya karena tuntutan harta dari anaknya," imbuh Rio pengacara Johanes.
Sengketa yang berujung pada pidana ini bermula saat Jessica dan Robert menginginkan Sertifikat Hak Milik kepunyaan ayahnya menjadi atas nama Jessica. SHM tersebut berupa pabrik dan ruko yang merupakan usaha keluarga Johanes. [ang]
Sumber : Merdeka.com
Kesedihan Johanes, Di Usia Senja Digugat Anaknya Rp 10 Miliar
4/
5
Oleh
ADMIN